Selasa, 15 Maret 2016

Siapkah Saya Untuk Berbisnis Sendiri?

Pertanyaan tersebut selalu muncul dan muncul lagi ketika pekerjaan cukup melelahkan dan menjemukan. Rasanya ingin saja keluar dari rutinitas pekerjaan dan membuka usaha sendiri.

Dari curhat dengan rekan-rekan kerja, ada beberapa pertimbangan kenapa ada keinginan untuk membuka usaha sendiri. Hal yang pertama terpikir adalah gaji kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan, terutama kalau melihat teman-teman yang sudah lebih dulu membuka usaha sendiri dan sekarang sukses, bisa jalan-jalan keluar negeri, beli mobil baru, bahkan sampai membeli rumah. Kedua adalah bosan dengan rutinitas pekerjaan. Hal ini selalu saja menjadi alasanku ingin membuka usaha, entah karena cape untuk meladeni bos, teman kantor tidak menyenangkan, atau lokasi kantor yang cukup jauh sehingga sangat melelahkan untuk setiap hari bolak balik rumah ke kantor. Ketiga adalah rasanya sayang jika ide-ide usaha tidak diaplikasikan, apalagi jika ide tersebut belum ada yang menerapkannya.

Tapi apakah saya punya keberanian untuk berbisnis sendiri?

Jawabannya adalah tidak..hehe.. Saya adalah termasuk orang yang kurang berani mengambil risiko. Banyak ide dikepala ini yang sebenarnya bisa saya tuangkan menjadi ide bisnis, namun kadang bingung ingin memulai dari mana. Alasan kedua adalah saya masih belum dapat membiasakan diri dengan pendapatan yang tidak menentu dan waktu yang tersita untuk menjaga agar bisnis dapat berjalan terus, walaupun itu harus dipantau pada hari libur sekalipun. Membuka usaha artinya siap mengejar uang sampai kapanpun dan dimanapun, walaupun belum tentu mendapat untung yang penting menangkap peluang sebanyak mungkin.

Jika kalian adalah orang yang memiliki alasan yang sama dengan saya diatas, artinya kita sama-sama orang yang belum siap untuk berbisnis sendiri. Kita masih suka dengan kondisi yang stabil walaupun kondisi lingkungan kerja kurang menyenangkan. Itulah konsekuensi yang harus kita ambil.

Bosan jadi pegawai? Pertanyaan yang selalu ditawarkan orang-orang untuk mendorong kita membuka bisnis sendiri. Tapi sekarang pertanyaan berikutnya adalah Siap jadi Bos dengan segala risikonya?

Cheers,
-RN-