Kamis, 02 Februari 2017

Langkah Menjadi Dewasa

Saat aku kecil dulu, ya mungkin saat SD atau SMP aku selalu bercita-cita ingin cepat dewasa. Dewasa berarti hidup mandiri, punya rumah sendiri, nyetir mobil sendiri, apa-apa sendiri. Bebas dan tidak diatur orang tua.

Dan 10 tahun kemudian, aku menua (haha). Lulus kuliah aku kerja di Jakarta, mencoba peruntungan di Ibu Kota. I was very excited. Karena akhirnya aku bisa seperti orang dewasa kebanyakan. Hidup mandiri dan bebas melakukan apa yang kumau.

Berikut 4 tahapan menjadi dewasa berdasarkan pengalamanku:

Stage 1 menjadi dewasa: Bagaimana deal dengan orang2 atau hal2 yang tidak begitu kita suka, tapi mau tidak mau kita harus hadapi.

Kemudian waktu berjalan, kerja tidak segampang yang aku kira. Ya selama ini aku hidup hanya sebatas kotak kecil diruang keluarga alias tv atau layar komputer alias nonton telenovela (bukan sinetron indo) dan drama korea. Ya di drama korea sih kerja kelihatan gampang ya...bos ganteng pula. Tapi kenyataannya, mungkin karena kerja bukan sesuatu yg "indah" makanya ga pernah disorot lama2 di drama, bekerja itu SANGAT TIDAK mudah. Banyak sekali tantangan dan bagaimana kita berinteraksi dengan banyak orang yang "aneh2" atau yang sepaham dengan kita. (Nanti kapan2 aku ceritakan beberapa penyesalan masa mudaku haha).

Lanjut. Pacaran.
Proses menjadi dewasa buatku berikutnya adalah pacaran. Kenapa begitu? Sejujurnya aku belum pernah terlalu dekat dengan seseorang, ada beberapa hal yang membuatku kurang terbuka kepada orang lain, termasuk sahabatku sendiri. Ya yang itu jangan tanya kenapa. Lalu kemudian aku bertemu si Dia (ehmmm...) orang asing yang mau tidak mau harus dekat dengan kita (ya namanya juga pacaran, kalau ga mau terbuka ya namanya temenan aja). Belajar untuk mengemukakan pendapat, menceritakan segala sesuatu. Ya belajar terbuka. Menurutku orang dewasa itu harus belajar membuka diri, karena akan ada banyak hal yang kita hadapi di kemudian hari tidak bisa kita selesaikan sendiri. Ya tentu saja kita juga harus memilih orang-orang yang bisa dipercaya.

Stage 2 menjadi dewasa: mau membuka diri. Hal yang tidak mudah memang. Tapi dengan membuka diri, menjadi diri sendiri apa adanya, hidup akan terasa lebih ringan. Sampai kapan aku mau berbohong pada diriku sendiri? Atau orang lain? Jika tidak suka bilang tidak suka, jika salah bukalah diri untuk berani meminta maaf, dst.

Stage 3 memikirkan masa depan.
Lagi2 drama korea adalah suatu kebohongan besar. Jadi berhati2lah yang sering nonton drama korea, karena nanti sulit membedakan dunia nyata dan dunia khayalan. Saat kita kecil, setidaknya dengan kemampuan finansial keluarga yang cukup, kita akan tau kemana kita akan melangkah. Setelah SD SMP kemudian SMA kemudian Kuliah. Kita seperti sudah tau langkah2 berikutnya. Lalu setelah bekerja lalu bagaimana? Apa kita sudah tau langkah berikutnya? Apa kita hanya menjadi robot dan bekerja terus menerus sampai kita mati?

Menjadi dewasa berarti memikirkan kemana hidup kita akan dibawa. Semakin kita mengenal banyak orang semakin banyak inspirasi yang kita dapat. Itu lah yang akan menentukan kita, apakah kita mau belajar dari orang-orang yang menginspirasi kita.

Stage 4: memahami bahwa tua tidak sama dengan dewasa. Tua adalah kepastian dan dewasa adalah pilihan.

Menurutku, jika kita belum mampu melalui 4 tahapan kedewasaan berarti kita menjadi tua tanpa berkembang. Pohon yang tumbuh tanpa daun dan bunga. Menua tapi tak bermanfaat.

Selamat menikmati menjadi dewasa. Pusing sih, tapi menyenangkan.

Cheers,
RN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar